Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
KemenPPPA ajak semua pihak perkuat sistem perlindungan anak
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-04 15:28:16【Kabar Kuliner】977 orang sudah membaca
PerkenalanDeputi Bidang Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA Pribudiarta Nur Sitepu. ANTARA/HO-KemenPPPAJakarta (ANTAR

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mengajak seluruh pihak, baik kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dunia usaha, media, dan juga masyarakat, untuk memperkuat kembali sistem perlindungan anak yang harus berfungsi secara menyeluruh dan saling terhubung
"Ketika terjadi kasus anak cacingan, keracunan makanan, atau stunting, pertanyaannya bukan hanya siapa yang harus bertanggung jawab, tapi bagaimana setiap kementerian/lembaga berperan sesuai fungsi masing-masing," kata Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA Pribudiarta Nur Sitepu di Jakarta, Kamis.
Hal itu dikangakannya menanggapi kasus infeksi cacing pada anak di Bengkulu.
Pribudiarta Nur Sitepu menjelaskan masalah kesehatan anak, termasuk kasus cacingan pada anak, berkaitan erat dengan faktor sosial dan ekonomi keluarga.
"Ada masalah kemiskinan, sehingga kementerian di bidang perekonomian seperti Kementerian Koperasi dan UKM dapat mendorong kewirausahaan perempuan atau kementerian lain seperti Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) dapat memperkuat program kesejahteraan keluarga," kata Pribudiarta Nur Sitepu.
Baca juga: Gubernur Bengkulu nyangakan dua balita cacingan berat telah sembuh
Kemudian faktor lainnya, seperti anak tinggal di rumah ngak layak huni atau lingkungan dengan sanitasi buruk, maka Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman dapat mengambil langkah perbaikan infrastruktur.
Sementara itu, terkait faktor gizi buruk, Badan Gizi Nasional (BGN) berperan memastikan akses gizi yang baik bagi anak.
Pada pertengahan September 2025, Pemerintah Kabupaten Seluma menemukan kasus dua balita cacingan.
Dua balita tersebut kakak adik yang berusia 4 tahun dan 1 tahun 8 bulan, mereka merupakan warga Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu.
Kedua balita itu akhirnya dirujuk dari RSUD Talo Seluma ke RS M Yunus Bengkulu untuk mendapatkan perawatan intensif pada 16 dan 17 September 2025.
Kini dua balita adik kakak tersebut telah sembuh dan kembali ke keluarga.
Sementara sebelumnya, pada Juli, terjadi kasus cacingan pada balita perempuan berinisial R (4) di Sukabumi, Jawa Barat, yang berujung korban meninggal dunia.
Baca juga: Menko PM minta Kemenkes mendata semua kasus cacingan anak di Tanah Air
Suka(38656)
Artikel Terkait
- Kementerian UMKM sebut realisasi KUR sektor produksi capai 70 persen
 - 50 korban kebakaran rumah di Tambora Jakbar mengungsi
 - Forum CSR DKI soroti pentingnya dana CSR dalam keberlanjutan usaha
 - Satgas ngak temukan paparan Cs
 - Presiden Prabowo komitmen sempurnakan program MBG
 - Penerima manfaat MBG diminta laporkan apabila alergi makanan tertentu
 - Kadin Jatim tingkatkan profesionalisme tenaga SPPG dengan pelatihan
 - 1.200 paket sembako disalurkan kepada penyintas kebakaran Tangki
 - Ahli: Hirup mikroplastik jangka panjang berisiko picu penyakit paru
 - Tujuh Kegunaan Ngak Terduga Plastik Wrap dalam Kehidupan Sehari
 
Resep Populer
Rekomendasi

Polda Metro Jaya tangkap sembilan tersangka penyekapan di Tangsel

Perputaran ekonomi dari Makan Bergizi Gratis

BGN: Pegawai SPPG yang korupsi akan diproses hukum hingga pemecatan

Kemenkes: Siklus penularan cacingan mudah diputus dengan kebersihan

Sebanyak 44 SPPG di Kota Semarang ikuti bimtek sertifikasi halal

Halalicious Food Festival sajikan aneka produk halal dan ajang edukasi

Resep nasi goreng buah naga yang tinggi nutrisi

Kemenkes: Siklus penularan cacingan mudah diputus dengan kebersihan